Manajemen Berbasis Sekolah


Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen berbasis sekolah atau school reform merupakan suatu konsep perubahan kearah penin gkatan mutu dalam konteks menajemen peningkatan mutu berbasis sekolah. Sekolah  adalah sebuah masyarakat kecil atau mini socirty yang menjadi wahana pengembangan siswa,bukan sebuah birokrasi yang sarat dengan beban-beban administrasi. Aktivita didalamnya adalah proses pelayanan jasa, bukan  proses produksi barang. Murid atau siswa adalah pelanggan atau client yang datang ke sekolah untuk mendapatkan pelayanan , bukan bahan mentah atau raw input yang akan dicetak  menjadi barang setengah jadi.
Konsep manajemen berbasis sekolah atau MBS dalam bahasa inggris disebut school based management merupakan strategi yang jitu untuk mencapai manajemen sekolah  yang efektif dan efisien. Konsep MBS perta ma kali muncul di amerika serikat, latar belakangnya adalah ketika itu masyarakat mempertanyakan apa yang dapat diberikan oleh sekolah dengan tuntutan  maupun kebutuhan masyarakat.
Berlatar belakang dari hal inilah masyarakat menuntut perlu adanay reformasi dunia pendidikan khusnya sekolah yang secara langsung akan melakukan pendidikan. Untuk itu dalam konteks pembangunan pendidikan Indonesia di pandang perlu membangun suatu system persekolahan yang mampu memberikan kemampuan dasar ( basic skill ) bagi siswa. Penataan sekolah melalui konsep MBS yang diartikan sebagai wujud dari reformasi pendidikan, diarahkan untuk mendisain dan  memodifikasi struktur pemerintah kesekolah dengan konsep pemberdayaan sekolah. Focus pemberdayaan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan otonomi dan profesionalisme sekolah dalam bidang kependidikan yang pada gilirannya menjadi kualitas pendidikan.
Sekolah perlu memiliki wewenang untuk mengambil keputusan, sebab keputusan akan benar sesui dengan kebutuhan dan realitas proses belajar mengajar dalam konsep MBS yang utuh. Kekuasaan yang dimiliki sekolah mancakup 1. Mengambil keputusan berkaitan dengan pengelolaan kurikulum,2. Keputusan berkaitan dengan rekruitmen dan pengelolaan guru dan pegawai administrasi,3. Keputusan berkaitan dengan pengelolaan sekolah. Dalam MBS ada beberapa hal yang perlu dicatat : 1. Kekuasaan, 2. Pengetahuan dan skil 3. System informasi dan  4. System penghargaan.
Dalam MBS ini pada hakekatnya sekolah diberi banyak otonomi, otonomi seluas-luasnya akhirnya diharapkan akan meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri. Sekolah menjadi sebuh institusi yang organik, demokratik, kreatif dan inovatif untuk melakukan perubahan diri atau self reform.
Untuk mengimpelmentasikan MBS ini dibutuhkan guru – guru yang memiki skil dalam bidang administrasi pendidikan atau manajemen pendidikan, maka dari itu lulusan dari jurusan manajemen pendidikan diharapkan untuk bisa melakukan perubahan dalam manajemen sekolah. Untuk itu semua komponen dari manajemen yaitu POAC, planning, organizing, actuating dan controlling harus benar-benar dijalankan dengan baik.
Untuk menjawab tantangan inilah jurusan administrasi pendidikan hadir untuk menjawab tantangan pendidikan dimasa yang akan datang, jurusan administrasi pendidikan diharapkan mampu untuk mengelola pendidikan, baik skala besar atau kecil, untuk itu perlu adanya seorang guru dari jurusan administrasi pendidikan yang akan melakukan perubahan dalam manajemen pendidikan kita.
Sumber : buku karangan Dr. Syaiful Sagala, M.Pd
Kepustakaan : Syaiful, Sagala. 2000. Administrasi Pendidikan Kontenporer. Bandung: Alfabeta

Tinggalkan komentar